HEBOH! Proyek Drainase di Lubuklinggau Diduga ‘Kurang Volume’, Warga keluhkan  Kualitasnya

Lubuklinggau (Linggaufakta.com) – Pembangunan drainase lingkungan di RT 09, Kelurahan Ponorogo, yang berbatasan dengan Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, mendadak menjadi sorotan panas. Proyek yang dibiayai oleh APBD Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, ini menuai keluhan keras dari warga sekitar yang menilai proses pengerjaannya jauh dari standar, minim transparansi, dan diduga “kurang volume.”

Kekecewaan warga mencuat setelah melihat langsung di lokasi. Salah seorang ibu rumah tangga di lapangan, yang enggan disebutkan namanya, mempertanyakan kualitas pengerjaan.

“Kok drainase itu ada yang sebelahnya besar ada yang sebelahnya kecil, apa seperti itu kerjanya?” ujarnya dengan nada heran dan kesal saat diwawancarai awak media.

Sorotan tajam ini bukan tanpa alasan. Warga menilai proyek yang harusnya meningkatkan fasilitas publik ini justru dikerjakan “asal jadi.” Parahnya lagi, seorang warga RT 09 Kelurahan Ponorogo mengungkapkan ketiadaan pengawasan dari pihak dinas terkait, khususnya dari Dinas PU.

‎“Gak ada pengawasan dari dinas, apalagi (PU).” ungkap warga tersebut dengan nada kecewa kepada awak Media Linggaufakta.com pada 9 Oktober 2025.

‎Pantauan awak media di lokasi pada 9 Oktober 2025 memperkuat dugaan adanya praktik “asal jadi” dalam pengerjaan. Material yang digunakan pun disangsikan.

‎”Satu adukannya kurang kualitas, pasirnya kurang, semennya gak masuk standar kerjanya!” demikian temuan di lapangan yang mengindikasikan adanya pengurangan kualitas bahan dan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

Sebagai proyek yang menggunakan dana publik (APBD), semestinya pembangunan infrastruktur dilakukan secara terbuka, transparan, dan wajib mengikuti standar teknis yang berlaku agar dana masyarakat dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

“‎Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas terkait di Pemerintah Kota Lubuklinggau belum memberikan keterangan resmi apapun terkait pelaksanaan proyek yang telah memicu keresahan dan sorotan tajam dari masyarakat ini. Publik kini menanti ketegasan dan tanggung jawab dari Dinas terkait atas dugaan kekurangan volume dan kualitas pengerjaan proyek drainase tersebut.‎(suryadi)